IKHLAS (memantaskan diri) :')



"Perempuan-perempuan jahat untuk laki-laki jahat, laki-laki jahat untuk perempuan-perempuan jahat pula, perempuan-perempuan baik untuk laki-laki, laki-laki baik untuk perempuan-perempuan baik pula. Mereka itu ( orang-orang baik) terlepas dari tuduhan yang mereka kataka, untuk mereka itu ampunan dan rezeki yang mulia."
( QS. An-Nur : 26)



Seandainya kita bisa tau dia memang ditakdirkan untuk kita..
Seandainya ada jaminan cinta yang kita punya tidak akan membuat kita pecah berkeping-keping..
Seandainya soal jodoh ada ditangan kita..
Sayangnya, dalam hidup tak ada yang pasti..

Apalagi soal cinta..


Cinta tak harus memiliki. Tak ada yang sempurna dalam kehidupan ini.  Dia memang amat sempurna. Tabiatnya, kebaikannya, semuanya.  Tetapi dia tidak sempurna. 
Hanya cinta yang sempurna.

(Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin)


Ooohhh ya Allah..

Jika dia memang bukan milikku, pasti ALLAH melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diamku’ ini dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat..
Biarkan ‘cinta dalam diamku’ ini menjadi memori tersendiri dari sudut hatiku..

Menjadi rahasia antara aku dengan Sang Pemilik Hatiku..

“..boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al Baqarah:216 )

Allah SWT tahu apa yang ada di depanku & Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukku J
Amiin..


Ibarat tulisan, semua kalimat yang kita tulis harus ada titiknya untuk bisa kita lanjutkan kalimat berikutnya.
 
Begitu juga dengan patah hati, selesaikan dengan titik! 
Ucapkan selamat tinggal dari hati. 
Lalu berikan maaf pada dia dan pada diri kita sendiri.

Pada akhirnya rasa ikhlas itu akan datang dengan sendirinya seiring waktu J

Waktu adalah sosok yang aneh.  
Secepat kilat dia bisa merenggut hidup kita begitu saja, bertamu tanpa suara lalu melenggang pergi, meninggalkan kita di masa asing dengan bayangan yang sama asingnya di depan cermin. Namun di satu sisi, dia bisa membasuh luka lama, menghidupkan kembali bibit-bibit hijau di dalam hati.

Melahirkan harapan

(Morning Brew)


Tubuh kita pohon dan hati ini buahnya.  
Manakala buah itu jatuh, rusak, tersayat, tergores, pecah berkeping-keping, hancur, dan debunya hangus menjadi asap, dia akan tumbuh lagi.
Lebih indah dan lebih kuat.  
Asalkan kita merawatnya, senantiasa memberi pupuk dan perhatian dengan penuh kasih sayang.  
Dan barangkali bonggol batang buah kita sudah sangat mengerikan karena penuh dengan luka.  


Tapi keajaiban itu ada.

Di tempat yang kosong itu, pelan-pelan tumbuh lagi kuncup yang baru.  
Dan tanpa kita sadari, kuncup baru itu mulai merekah, siap menerima segala kemungkinan yang ditawarkan oleh kehidupan.


Setampan Nabi Yusuf ..
Sesetia Nabi Ibrahim ..
Sesabar Nabi Ayub ..
Dan, sesholeh Nabi Muhammad SAW .. J
Amiin..

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran ALLAH.”
(Adz Dzariyat : 49)



-RH-MAH-

0 komentar: